Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional (HI) Universitas Bosowa (Unibos) menggelar Pecha Kucha dan Orasi Mahasiswa yang berlangsung di Student Lounge Gedung 1, Jumat (1/12/2023).
Kegiatan ini, dilaksanakan dalam rangka pemenuhan Mid Term Test kelas Pengembangan Soft Skills Prodi HI Unibos yang diselenggarakan melalui dua kegiatan yakni presentasi singkat dan orasi yang dibawakan mahasiswa berdasarkan isu masing-masing.
Adapun pada diskusi ini dipandu oleh Dosen Prodi HI, Ayu Kartika JT, S.Ip., M.A., dengan membahas tiga isu internasional yakni Konflik Israel-Palestina, Cyber Security, dan Kesetaraan Upah Antara Pria dan Wanita di Asia Tenggara.
Pembahasan mengenai isu internasional merupakan hal yang mendasar bagi setiap mahasiswa HI. Dan kepekaan terhadap kejadian serta tindakan yang dilakukan juga merupakan hal yang patut untuk terus digaungkan.
Ayu Kartika JT., S.Ip., M.A., menjelaskan bahwa diskusi ini merupakan salah satu bentuk pengembangan skill public speaking mahasiswa HI Unibos.
“Kegiatan ini menggunakan dua metode yaitu presentasi singkat dan Orasi Mahasiswa untuk melihat kemampuan public speaking yang disaksikan oleh audience masing-masing mahasiswa dan memberikan voting di aksi sesi presentasi dan orasi,” jelasnya.
Di sisi lain, Mahasiswa Prodi HI Unibos, Trisha Chelin Pamian turut menyimpulkan hasil pembahasan isu Kesetaraan Upah Antara Pria dan Wanita di Asia Tenggara.
“Penentuan upah itu ditentukan berdasarkan peraturan perusahaan berdasarkan kebijakannya masing-masing. Namun, pada pembentukan peraturan tersebut pada beberapa negara di Asean, masih terdapat ketimpangan upah antar pria dan wanita,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia turut menunjukkan contoh kasus serta peran International Labour Organization (ILO) yang turut mengambil peran dalam permasalahan ketimpangan yang terjadi.
“Gender masih menjadi salah satu faktor adanya perbedaan upah, seperti di Brunei Darussalam, upah pria masih lebih tinggi dibandingkan perempuan,” ujarnya.
“Demi mengatasi ketimpangan upah tersebut, salah satu organisasi yaitu International Labour Organization (ILO) dengan melakukan pemberdayaan perempuan,” tutupnya.