Makassar, 18 Januari 2025 – Sekitar 200 warga dari Bukit Baruga Cluster Java 3, Bali Regency, dan Balithai menggelar aksi demonstrasi di depan kantor pengelola perumahan pada hari ini. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kelalaian pengelola dalam mengantisipasi banjir yang telah terjadi untuk kedua kalinya, dengan dampak yang lebih parah dibandingkan sebelumnya.
Para warga berkumpul sejak pagi di depan kantor pengelola sambil membawa spanduk dan poster berisi tuntutan mereka. Mereka menuntut kejelasan mengenai langkah konkret yang akan diambil pengelola untuk mencegah banjir di masa depan serta kompensasi atas kerugian yang mereka alami.
Dalam aksi ini, perwakilan pengelola sempat keluar menemui massa untuk berdiskusi secara singkat di depan kantor. Perdebatan antara warga dan perwakilan pengelola berlangsung cukup intens, dengan warga terus menekan agar ada jawaban dan solusi yang lebih jelas. Setelah beberapa saat, perwakilan pengelola akhirnya mengundang sejumlah perwakilan warga untuk masuk ke dalam kantor guna melakukan diskusi lebih lanjut secara tertutup.
Dalam diskusi tersebut, terungkap bahwa pihak pengelola belum memiliki izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk pembangunan cluster baru bernama Cerenity, yang diduga menjadi salah satu penyebab utama banjir. Hal ini semakin memicu kemarahan warga, yang menilai bahwa pengelola bertindak tanpa perencanaan matang dan mengabaikan dampak lingkungan bagi perumahan yang sudah ada.
Salah satu warga, Ahmad Rahman, menyatakan bahwa warga hanya ingin mendapatkan kepastian dan tanggung jawab dari pihak pengelola.
“Kami datang dengan harapan bisa mendapatkan solusi, bukan hanya janji-janji kosong seperti yang sudah sering kami dengar sebelumnya. Kami ingin kepastian bahwa pengelola benar-benar peduli dengan kondisi kami,” ujar Ahmad.
Hingga berita ini diturunkan, diskusi antara warga dan pihak pengelola masih berlangsung. Warga berharap agar tuntutan mereka dipenuhi dan pengelola segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Perkembangan lebih lanjut mengenai hasil diskusi ini akan terus dipantau dan diperbarui.